BEKASI – Di tengah tensi politik paska Pilkada dan tahun penuh dinamika, Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kota Bekasi menggelar ritual tahunan pemotongan hewan kurban dalam rangka merayakan Idul Adha 1446 H (2025 M). Namun bukan sekadar seremoni, momen ini dijadikan panggung nyata konsolidasi akar rumput—dan simbol komitmen politik berbasis pengabdian.
Ketua DPC PPP Kota Bekasi, H. Sholihin, menegaskan bahwa makna kurban bukan hanya soal tradisi, tapi juga bentuk ketaatan dan pembagian keadilan sosial.
“Ini bukan soal menyembelih hewan. Ini bentuk rasa syukur dan bukti bahwa PPP hadir untuk berbagi, dari struktur partai hingga masyarakat paling bawah. Ini bagian dari ibadah, juga dari kerja politik,” ujarnya di sela pemotongan hewan kurban di Kantor DPC PPP Kota Bekasi.
Ratusan paket daging dibagikan ke pengurus mulai dari DPC hingga ranting, serta masyarakat sekitar. Sholihin menyebut kegiatan ini menjadi refleksi bahwa politik semestinya hadir lewat tindakan konkret, bukan sekadar janji.
Agustus, PPP Masifkan Pendidikan Politik di 12 Kecamatan
Tak hanya berhenti di pembagian kurban, Sholihin mengumumkan rencana besar PPP Kota Bekasi: menggelar Pendidikan Politik di seluruh kecamatan pada Agustus 2025. Agenda ini, menurutnya, merupakan upaya merapatkan jarak antara partai dan masyarakat.
“Politik itu pada dasarnya pengabdian. Masyarakat harus tahu politik bukan milik elit, tapi milik rakyat. Insya Allah Agustus nanti, kami keliling 12 kecamatan. Kami turun, bukan hanya kampanye, tapi mengedukasi,” tegasnya.
Acara tersebut akan dimulai dari Kecamatan pertama di awal Agustus dan berlanjut bergiliran hingga seluruh kecamatan dijangkau. Program ini disebut akan memperkenalkan kembali nilai dasar perjuangan PPP, terutama di tengah makin apatisnya publik terhadap politik.
PPP: Kurban, Konsolidasi, dan Komitmen
Sekretaris DPC PPP Kota Bekasi, Dawam Mahfud, menambahkan bahwa kegiatan kurban ini bukan hanya rutinitas, tapi menjadi bagian dari rangkaian konsolidasi internal sekaligus pesan kepada publik: PPP tetap eksis, bergerak, dan hadir.
“Idul Adha ini momentum syukur. Semoga doa dan niat baik PPP menjadikan partai ini lebih maju, lebih dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
PPP Kota Bekasi menunjukkan bahwa panggung politik bisa dimulai dari dapur rakyat. Kurban bukan sekadar ritual, tapi pesan: siapa yang tak berbagi, tak layak memimpin.(DMS)