“Sebagai kota hunian dengan orientasi jasa dan perdagangan, Kota Bekasi bisa menyerap Pendapatan Asli Daerah(PAD) dengan maksimal dari berbagai sektor, mulai dari optimalisasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah(BUMD), memaksimalkan pemasukan pajak dari berbagai sektor dan terakhir adalah inovasi dalam hal pengelolaan jasa maka akan sangat mungkin PAD Kota Bekasi bisa tembus di angka dua digit,” -Abdul Muin Hafied, Anggota Komisi 3 DPRD Kota Bekasi-
-Bekasi Kota-
Hal tersebut dikatakan oleh anggota Fraksi PAN 3 Periode, Abdul Muin Hafied. Pernah menjabat sebagai Ketua dan Sekretaris Komisi 3, Bang Muin(panggilan akrabnya) yang sekarang menjadi anggota Komisi 3 yang menangani bidang ekonomi dan keuangan daerah yang meliputi bidang kerja; keuangan daerah, perpajakan, retribusi, perbankan, perusahaan daerah, badan pengelola, pengelolaan Aset dan kekayaan daerah, energi dan sumber daya mineral, perusahaan patungan/dunia usaha dan yayasan, penanaman modal, perdagangan/perindustrian dan pangan, koperasi/usaha kecil dan menengah dan terakhir adalah pemberdayaan masyarakat.
Bang Muin yang ditemui pihak media diruang kerjanya Fraksi PAN lantai 4 DPRD Kota Bekasi Jalan Chairil Anwar Bekasi, Rabu(15.05/2024) mengungkapkan bahwa fokus komisinya adalah Laporan Pertanggung Jawaban(LKPJ) 2023 dari para mitra kerja yaitu Bapenda dan BUMD.
“Kami sedang fokus dengan LKPJ para mitra kerja terutama pengelolaan BUMD yang ada di Kota Bekasi seperti PDAM Tirta Patriot, Bank BPRS, PT Sinergi Patriot Bekasi yang mengelola gas yang dihulunya juga ada PD Migas Kota Bekasi dan Trans Patriot. 5 BUMD ini adalah penghasil PAD walau belum maksimal, pengelolaan BUMD ini ada 2 mata sisi yaitu maksimal dalam melayani kebutuhan masyarakat dan juga harus berkembang dan menghasilkan PAD secara optimal. Inilah adalah seni dalam pengelolaan BUMD kita, mereka seperti perusahaan swasta optimalisasi dan berbarengan maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti kedinasan. Artinya diperlukan pemimpin BUMD yang juga seorang entrepreneur dalam mengembangkan BUMD kita,” papar Bang Muin kepada media.
Caleg terpilih 2024-2029 dari partai PAN ini melanjutkan bahwa masih banyak kendala yang terjadi dalam pengelolaan BUMD Kota Bekasi baik terkait pelayanan publik dan sekaligus penghasil PAD.
“Masih banyak keluhan pada masyarakat terkait kebutuhan akan air bersih, beberapa kelompok warga mengeluhkan air kotor dan berlumpur terutama di waktu kemarau, kemudian kebutuhan akan gas yang sekarang pelayanan nya hanya pada satu kecamatan saja padahal bisa mulai berkembang ke kecamatan lain. Hal ini yang saya katakan tadi bahwa bila di kelola secara maksimal maka sangat terbuka kemungkinan PAD kita akan melesat tinggi ditambah dengan dinas-dinas penghasil lain,” pungkas Abdul Muin Hafied.(MD)