Ada Kata ‘Azhab’ Saat Tri Adhianto ‘Baiat’ Tokoh Masyarakat, Warga: Sumpah Loyalitas atau Intimidasi?

- Redaksi

Minggu, 27 Oktober 2024 - 13:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

-Bekasi Kota-

 

Mengutip berita dari portal media online Mediakarya terkait Geger! Video yang beredar luas di WhatsApp mengungkap praktik kampanye yang kontroversial dari Calon Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

 

Dalam rekaman berdurasi 2 menit 28 detik, Tri Adhianto tampak memimpin sumpah janji bernuansa keagamaan kepada Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW) Kelurahan Kaliabang Tengah.

 

Bukannya seruan persatuan, Tri Adhianto justru melontarkan ancaman “azhab” ilahi bagi pengurus FKRW yang melanggar janji memenangkannya di Pilkada 2024.

 

“Apabila saya melanggar janji, maka saya akan siap menerima azhab dari Allah SWT,” ujarnya pada menit 1.30.

 

Pernyataan ini bukan hanya mengundang kecaman, tetapi juga memicu pertanyaan serius tentang etika dan strategi kampanye yang digunakan.

Penggunaan agama dalam konteks ancaman ini dinilai telah melewati batas dan berpotensi melanggar aturan kampanye yang berlaku. Salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya pun, menanggapi hal yang dianggap mengerikan ini.

Ia menyebut ini memicu kecaman luas dan dianggap sebagai bentuk intimidasi dan politik identitas yang sangat tidak terpuji.

“Azhab itu ngga main-main lho. Jelas ini mengerikan, pasti ada pengurus RW yang takut dengan pernyataan Azhab ini tapi dia juga takut dengan intimidasi dan ancaman kedepannya. Apakah ini cara seorang pemimpin membangun kepercayaan? Atau justru menakut-nakuti rakyat demi meraih kekuasaan?,” tanya warga tersebut.

Baca Juga :  Deklarasi Dukungan Keluarga Besar Garda Pasundan, Bang Heri: Kami Gak Punya Beban Masa Lalu

Tindakan Tri Adhianto ini patut dipertanyakan dan menjadi sorotan tajam bagi publik.

“Pilkada Kota Bekasi seharusnya menjadi ajang demokrasi yang bersih, bukan ajang intimidasi dan ancaman,” pungkasnya.

Kontroversi ini tentu akan berdampak besar pada citra Tri Adhianto dan jalannya Pilkada Kota Bekasi.

Sementara itu, direktur eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah menilai bahwa pernyataan sikap dari sekelompok masyarakat yang menyatakan sumpah dan janjinya siap mendukung pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe merupakan tindakan yang berlebihan. Terlebih ada kata-kata jika sekelompok masyarakat itu melanggar janji maka siap menerima azab dari Allah SWT.

“Seharusnya bukan masyarakat yang disumpah, justru sebaliknya, bahwa calon pemimpin itu sendiri yang harus diambil sumpahnya. Seperti jika calon pemimpin tersebut tidak amanah maka ia harus siap menerima azab dari Allah Subhanahu Wata’ala,” ujar Iskandar kepada Mediakarya, Ahad (6/10/2024).

Iskandar juga mempertanyakan, sejak kapan masyarakat bersumpah kepada calon pemimpinnya. “Ini justru di Kota Bekasi ada fenomena menarik, cakada mengarahkan kepada pendukungnya agar berjanji setia. Bahkan jika melanggar janjinya harus menerima konsekuensi mendapatkan azab Allah,” jelasnya.

Baca Juga :  Kadisdukcapil Kota Bekasi Ajukan Penambahan Petugas Pelayanan Pada Setiap Kelurahan/Kecamatan

“Masa masyarakat yang memiliki hak suara disuruh berjanji. Ini artinya ada kekhawatiran dari Tri Adhianto sendiri karena takut ditinggalkan oleh pendukungnya,” imbuhnya

Pertanyaan yang mendasar lagi, kata dia, apakah Tri siap menerima azab dari Allah jika melanggar sumpah dan janjinya sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi?

Iskandar juga menilai bahwa masyarakat tidak pernah mempermasalahkan siapa yang akan memimpin Kota Bekasi dalam lima tahun kedepan.

Namun yang diinginkan masyarakat adalah hadirnya calon pemimpin yang amanah, bukan calon pemimpin berkedok “malaikat palsu”.

“Seharusnya yang disumpah itu Tri Adhianto. Apakah dia (Tri) bisa membantah atau menjawab sejumlah tudingan terkait kasus dugaan korupsi yang dilaporkan oleh aktivis antikorupsi ke KPK dan Kejaksaan Agung,” katanya.

Menurut dia, jika pemimpin itu bersih, tak perlu harus menekan pendukungnya untuk mengucap janji setia. Sebab bila calon pemimpin itu amanah dan memenuhi segala janji politiknya, sudah dipastikan bakal dipilih. (Red)

Berita Terkait

Saat Henriko Memilih Bekasi: Kepemimpinan Pusat Tak Lebih Penting dari Persatuan
Angkatan 25 PWI Bekasi Raya Ditegur Soal Disiplin dan Kontribusi, Ade Muksin: Jangan Hanya Numpang Nama!
Ketua PWI Bekasi Raya Apresiasi Kanim Bekasi: Bukan Hanya Urus Paspor, Tapi Juga Peduli Sesama
PPP Kota Bekasi Tebar Daging Kurban, Gus Shol: “Politik itu pengabdian, bukan sekadar kekuasaan!”
Tak Terbendung, PERPANI Kota Bekasi Dominasi Turnamen Panahan se-Jawa Barat
Kejari Kota Bekasi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Dispora, Frit Saikat Ketua LIN: Ungkap Aktor Lain!
Heri-Sholihin Tegaskan: Politik Tanpa Balas Dendam, Relawan Tetap Bergerak Bangun Kota Bekasi
Gejolak Muscab Hipmi Kota Bekasi Memasuki Babak Baru, Tim Gandhi Dwiki Mohamad Minta Proses Muscab Diulang dari Awal
Berita ini 118 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:43 WIB

Saat Henriko Memilih Bekasi: Kepemimpinan Pusat Tak Lebih Penting dari Persatuan

Senin, 24 Maret 2025 - 18:50 WIB

Savage! Dewan Pers Nyatakan HCB Tak Punya Legal Standing Lagi, Ketum PWI Zulmansyah Sekedang: Sejalan Dengan Keputusan Dewan Kehormatan PWI Pusat

Jumat, 7 Februari 2025 - 15:14 WIB

Hadiri HPN 2025, Pengurus dan Anggota PWI Bekasi Raya Bertolak ke Riau Pekan Baru

Senin, 16 Desember 2024 - 19:39 WIB

Sinergi Kick Of HKSN 2024 SMSI, Kemensos dan Kemendes 

Kamis, 12 Desember 2024 - 19:49 WIB

Usai Donasi Lewotobi, Posko Bantuan Kemanusiaan PAB Salurkan Bantuan Untuk Bencana Alam Sukabumi

Senin, 18 November 2024 - 21:24 WIB

Askomlek Panglima TNI Pimpin Upacara Bendera 17-an Bulan November Tahun 2024

Kamis, 14 November 2024 - 18:03 WIB

Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024

Rabu, 13 November 2024 - 19:47 WIB

Panglima TNI Hadiri Video Conference Bersama Presiden RI terkait Penanggulangan Bencana di NTT

Berita Terbaru