Bekasi – Suasana produktif mewarnai Rapat Evaluasi Keorganisasian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya yang digelar khusus untuk Angkatan 25 pada Rabu (11/6/2025) siang di Sekretariat PWI Bekasi Raya, Jalan Rawatembaga II, Marga Jaya, Bekasi Selatan.
Dipimpin langsung Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, S.H., rapat tersebut jadi ajang pembongkaran total soal kinerja, kedisiplinan, hingga kontribusi nyata para anggota muda di tubuh organisasi wartawan terbesar di Bekasi Raya ini.
“Evaluasi ini bukan sekadar formalitas. Ini proses penting untuk menumbuhkan jurnalis yang berintegritas dan profesional,” tegas Ade Muksin saat membuka rapat.
Teguran Disiplin dan Minim Kontribusi: “Jangan Cuma Pakai Nama PWI!”
Salah satu sorotan utama adalah soal minimnya keikutsertaan sebagian anggota Angkatan 25 dalam kegiatan organisasi. Ade Muksin menyoroti tajam soal sikap pasif yang masih ditemukan.
“Disiplin bukan cuma soal hadir, tapi tentang tanggung jawab. Jangan cuma menyandang nama PWI, tapi nihil kontribusi di lapangan,” tandasnya.
Rapat berlangsung lebih dari dua jam dengan atmosfer penuh dinamika. Kritik dan saran pun mengalir deras, namun tetap dalam nuansa kekeluargaan.
Curhat Anggota Muda: Minta Pelatihan dan Mentoring
Michael Lengkong, Sekretaris PWI Bekasi Raya, menambahkan bahwa forum ini juga jadi ruang terbuka bagi para anggota untuk menyampaikan unek-unek dan masukan.
“Banyak yang mengusulkan pelatihan jurnalistik lanjutan, mentoring dari senior, dan sistem komunikasi internal yang lebih intens,” ungkap Michael.
Menurutnya, PWI bukan sekadar wadah, tapi seharusnya menjadi ‘rumah besar’ yang mendidik dan membentuk karakter jurnalis sejati.
Ketua PWI Warning: “Kalau Mau Dihargai, Mulai dari Dalam!”
Menutup rapat, Ade Muksin kembali mengingatkan bahwa kekuatan organisasi lahir dari dalam. Penataan internal dan semangat kolektif adalah kunci.
“Kalau mau dihargai di luar, perbaiki dulu dari dalam. Rawat semangat kolektif, dan dorong semua untuk terus belajar,” pesannya dengan nada serius.
Rapat evaluasi ini menjadi langkah awal menuju penguatan organisasi yang lebih solid, berdaya saing, dan siap menjawab tantangan zaman. Angkatan 25 diharapkan bisa bangkit, bukan hanya sebagai bagian dari sejarah PWI, tapi sebagai motor penggerak masa depan.(DMS)